Senin, 02 September 2013

Syarat Substitusi Rantai, Perhatikan Ukuran!


Tak terbayang seberapa sulitnya perjalanan mudik nantinya. Buat di dibesutan, ada di bagian rantai. Pastinya, rantai menjadi salah satu part yang paling bekerja keras. Itu karena fungsinya yang menjadi perantara antara power mesin dengan roda belakang.

“Tantangan tertinggi untuk rantai, ketika proses stop and go kala mudik,” ungkap Benny Rachmawan, Research & Development Mitra2000 produsen part TDR. Yang diungkapkan Benny, memang betul. Sebab, bisa lebih dari ratusan kali proses stop and go dialami. Tentunya, di jalur macet. Macam, Pantura.

Rantai yang kencang menjadi mulur, hal ini berlangsung berulang kali. Kekuatan rantai teruji benar. Selain kerenggangan rantai, fisik rantai dan gir juga kudu diperhatikan. Itu jika sobat enggak mau rantai putus di jalan.
Toh kalau apesnya itu terjadi, sobat musti cari rantai baru. Namun jika tak ada part original, bisa juga kok substitusi rantai motor lain. Asalkan, ada beberapa panduan yang harus diikuti.
Pertama, dari ukuran rantai itu sendiri. Biasanya, rantai yang digunakan buat motor umumnya terdiri dari tiga ukuran. Yaitu, 420, 428 dan 520. “Angka ini, diambil dari pitch atau jarak celah antar gir,” ungkap Benny.

Soal kode 420, 428 atau 520 ini bisa dilihat dari bagian pelat datar yang ada di rantai. Selain melihat kode, sobat juga bisa lihat ketebalan gir. Untuk tipe 420 atau 428, pastinya memiliki persamaan jarak antara pin. Bedanya, hanya di lebar pelat dalam alias inner plate yang posisinya tepat di bawah pelat atas.

Untuk yang punya angka 428, memiliki jarak lebar antar pelat sekitar 7,94 mm. Sedangkan buat rantai tipe 420, tentunya punya jarak inner plate lebih kecil.

Yang mesti diperhatikan lainnya, soal panjang mata rantai. Menurut Benny, lebih baik memotong ketimbang menyambung. Itu karena resikonya lebih tinggi putus. Nah, untuk Honda Karisma, Supra X125, Yamaha New Jupiter Z dan Yamaha Vega ZR, punya kesamaan rantai. (motorplus-online.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar