Pelumas yang terlihat berwarna keruh sering kali dihindari dalam
pemakaian di mesin kendaraan. Anggapannya, warna keruh dapat merusak
komponen.
Padahal, warna keruh akan mudah dijumpai pada proses
kerja mesin diesel. Hal ini terjadi sekalipun oli yang baru dimasukkan
pada awalnya bening.
"Keruh
belum tentu buruk. Apalagi diesel. Misalnya kita punya oli bening. Coba
kuras olinya (yang ada di mesin). Lalu isi yang baru. Coba starter.
Brum. Matiin. Kita lihat olinya lagi. Warnanya apa? Hitam," ujar Tri
Yuswidjajanto dari Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Propulsi Institut
Teknologi Bandung (ITB).
Yang sebenarnya perlu dikhawatirkan adalah kotorannya. Lebih jauh lagi, khawatirlah pada kotoran dengan ukuran tertentu.
"Ada
yang diistilahkan dengan derajat kebersihan, menurut ISO. Misalnya
kotoran yang diukur itu 4 mikron, 6 mikron, 14 mikron. Lalu dihitung
jumlah alatnya, ada namanya pengontrol partikel,"
Menurut Yus, jika jumlah kotoran berukuran 14 mikron banyak, maka itu tidak menjadi masalah.
"Gak
masalah itu. Dibiarkan semalaman saja, ya namanya ukurannya gede-gede,
gampang mengendap. Tapi yang 4 mikron, semalaman gak hilang-hilang,"
tekannya.
Sumber : www.otosia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar