Knalpot merupakan
bagian dari motor yang dapat dirubah dan di up-grade
sesuai kebutuhan. Tujuannya bisa jadi untuk menambah kesan gahar dengan raungan
suaranya. Padahal perubahan knalpot juga bisa menambah tenaga motor naik atau
bikin tenaga motor jadi ngedrop. Nah lo!
Maksud hati mau
gaya, tapi apa daya kalau hasilnya malah mengecewakan. Menurut Ilham Dan,
mekanik bengkel Putra Motor Jakarta Pusat, mengganti tipe knalpot agar
mendapatkan tipe suara motor yang khas memiliki seabreg resiko. ”Sebaliknya pengguna musti tahu tipe dan karakter
apa yang pas buat motornya, agar tetangga sebelah nggak marah-marah karena
motornya bikin bayinya nangis,” kata Ilham kepada Motodream Menurut mekanik
berkumis itu, ada beberapa kategori penggunaan knalpot mulai untuk pemakaian
umum hingga untuk racing. Monggo...
1. Mengubah
knalpot untuk pemakai biasa (umum)
Kategori ini paling banyak digunakan untuk riding harian. Tekniknya cukup mengganti
silincer (peredam suaranya) saja,
agar suara motor lebih ngebas.
”Motor seperti
Yamaha Scorpio dan tipe 4 tak lainnya lebih gampang diganti silincer-nya. Pada tipe lain, khususnya
2 tak, cukup repot karena silincer
harus dipotong untuk mendapatkan suara yang lebih kering dan keras,” jelas
Ilham.
2. Mengubah
knalpot semi racing
Doyan balap,
sebaiknya jangan dilakukan di jalanan umum. Bahaya itu bro! Tapi untuk merubah
knalpot jadi semi racing, monggo-monggo saja. Khusus untuk tipe ini, bikers yang sering touring lebih menyukai. Karena lebih gampang dan murah, tapi
memiliki kualitas suara knalpot yang lumayan dahsyat.
Ada dua cara. Pertama; mengganti secara total sistem
knalpotnya. Kedua; cukup hanya
mengganti silincernya tanpa mengganti pipa knalpot. ”Pada tahap ini, setting spuyer harus dilakukan biar nggak bikin
masalah motor makin ruwet. Untuk 4 tak, biasanya cukup menaikan pilot jet satu
step saja dan menyesuaikan setting bukaan skrup udara di karbu. Untuk 2 tak.
Pilot dan main jet harus dinaikan dua-duanya, biar putaran atas mesin nggak
kasar dan karena kering,” tutur Ilham.
3. Mengubah
knalpot untuk race resmi
Untuk yang satu
ini, setiap mekanik balap punya hitung-hitungannya sendiri. ”Hitung-hitungannya
karakter balap, karakter lintasan, power
mesin sudah pasti jadi acuannya. Jadi bukan merk yang berbicara tapi kecocokan
mekanik dengan mesin dan pembalapnya,” tutup Ilham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar