Selasa, 21 Mei 2013

Waspada, Ranjau Kawat Payung Mengancam Keselamatan Jiwa

Walau pelaku sudah ada yang ditangkap polisi, namun aksi penyebar paku sampai saat ini tidak pernah berhenti. Motif dan bahan yang disebarkan ke sepanjang jalan raya belakangan bukan hanya paku tapi juga kawat penyangah payung. Untuk tingkat bahaya, kawat payung lebih ganas karena bukan hanya menembus ban dalam, namun juga merobek ban luar. Ini karena bentuk kawat yang lebih besar dan bentuknya tidak seperti paku. Penuturan banyaknya kawat payung berserakan di jalan raya diungkapkan Marjuki. Tukang ojek ini kerap menjumpai potongan kawat payung yang disebar di pinggir jalan. Menurutnya, kawat payung yang berwarna hitam hampir sama dengan warna aspal. Karena itu, jika tidak hati-hati pengendara motor dan mobil akan terkena ranjau tersebut.
Saya hampir melindas ranjau kawat payung karena tidak kelihatan. Soalnya, warna kawat yang berwarna hitam sama dengan warna aspal. Kalau paku mungkin kelihatan karena berwarna silver dan kalau kena matahari memantulkan cahaya. Tidak sedikit yang kena ranjau itu, dan biasanya ban luar juga rusak karena ukuran kawat yang cukup besar, paparnya, belum lama ini. Lelaki kelahiran 1970 itu mengaku kawasan yang paling sering dijumpai banyak ranjau kawat payung adalah sepanjang Roxy sampai lampu merah Grogol, Jakbar. Selain itu, memasuki kawasan Kyai Tapa (Cideng) juga kadang-kadang ada. Marjuki menghimbau kepada aparat kepolisian untuk terus meningkatkan patrol untuk menekan laju penyebar paku yang semakin meresahkan dan bisa membahayakan keselamatan jiwa pengendara, khususnya motor.
Padahal, anggota relawan anti ranjau paku (Tim Saber) masih terus melakukan operasi di sepanjang jalan yang termasuk kawasan rawan ranjau paku. Tim Saber hampir setiap malam melakukan penyisiran benda tajam tersebut. Biasanya, aksi Tim Saber dimulai dari jalan Daan Mogot (Depan Samsat Daan Mogot) sampai Grogol dan kemudian Roxy dan sepanjang jalan Cideng Raya. Namun karena oknum yang kerap menyebarkan ranjau paku dan kawat payung masih banyak, aksi kriminal tersebut masih terus berlangsung. Selain itu, ringannya hukuman untuk oknum penyebar paku membuat pelaku bebas melakukan aksinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar